Aspek Aspek Berpikir Komputasional Yaitu

Aspek Aspek Berpikir Komputasional Yaitu

Memudahkan kita untuk memecahkan masalah yang besar dan kompleks dengan cara yang efektif dan efisien. Selain itu, masalah yang kompleks bisa diselesaikan dengan baik, sehingga menjadi masalah sederhana.

Macam Aspek Sosial dan Aspek Fisik Geografi

Memahami macam-macam aspek sosial dan juga aspek fisik geografi, sebagaimana penjelasan di atas, penting karena keduanya dibutuhkan untuk menghasilkan analisis komprehensif dalam kajian geosfer. Kedua aspek tersebut dapat dibagi menjadi beberapa macam. Secara umum, aspek geografi merupakan suatu penginterpretasian dan juga gagasan serta berbagai hal yang dipertimbangkan dalam kajian ilmu geografi. Adapun aspek kajian ilmu tersebut terbagi menjadi dua, yakni aspek fisik dan juga aspek sosial.

Aspek sosial merupakan salah satu aspek geografi yang berupa seluruh masalah sosial, ekonomi, dan sosial yang terjadi karena adanya aktivitas dan juga kreativitas manusia di permukaan bumi ini. Beberapa hal yang dikaji di dalam aspek sosial ini antara lain ekonomi, politik, sosial, dan juga budaya. Terdapat aspek lain selain aspek fisik, kajian geografi juga mencakup aspek sosial. Geografi mengkaji manusia yang hidup di dalamnya dari hubungannya dengan fenomena yang terjadi di geosfer.

Aspek sosial ini juga meliputi aspek politis, ekonomis, antropologis, dan juga aspek yang berkaitan dengan kebudayaan ataupun pola hidup manusia. Di dalam aspek ini, manusia dipandang sebagai fokus utama dari kajian geografi dengan memperhatikan pola penyebaran manusia dalam ruang dan juga kaitannya perilaku manusia dengan lingkungannya. Berikut ini adalah beberapa macam aspek sosial yang dikaji, antara lain:

Aspek yang satu ini membahas mengenai berbagai hal yang berkenaan dengan unsur adat-istiadat, komunitas, tradisi, kelompok masyarakat, dan juga berbagai lembaga sosial.

Aspek tersebut membahas mengenai berbagai hal yang berkenaan dengan unsur pertanian, perkebunan, pertambangan, perikanan, perdagangan, transportasi, industri, dan juga pasar.

Aspek yang satu ini membahas tentang berbagai hal yang berkenaan dengan unsur agama, pendidikan, dan juga kesenian serta bahasa.

Aspek yang satu ini membahas mengenai berbagai hal yang berkenaan dengan unsur kepemerintahan yang terjadi di dalam kehidupan masyarakat.

Aspek fisik merupakan salah satu aspek geografi yang menyangkut kondisi lingkungan alam di luar manusia. Misalnya saja, bentuk muka bumi, keadaan udara, perairan, tumbuhan, dan juga hewan, serta berbagai fenomena alam yang bisa langsung diamati. Aspek fisik ini dibagi menjadi aspek topologi, aspek biotik, dan juga aspek non biotik.

Aspek fisik di dalam ilmu geografi ini menitikberatkan pada kajian tentang fenomena geosfer yang mempengaruhi hidup manusia. Biasanya, aspek fisik geografi akan berurusan dengan fenomena-fenomena yang dipengaruhi oleh alam secara langsung, bukan oleh manusia itu sendiri. Pada dasarnya, aspek fisik geografi bisa dikategorikan secara luas ke dalam tiga kategori yakni keilmuan yang membahas tentang bentuk bumi dan pengukurannya.

Selain itu, aspek fisik ini juga mempelajari unsur biotik dan unsur abiotik. Apabila dipecah lebih dalam, maka ketiga kategori tersebut dapat dikonsolidasikan menjadi beberapa lingkup kajian serta keilmuan yang terpisah. Berikut ini adalah beberapa contoh lingkup kajian geografi yang termasuk ke dalam aspek fisik geografi.

Aspek yang satu ini membahas mengenai berbagai hal yang berkaitan dengan letak ataupun lokasi suatu wilayah, bentuk muka bumi, luas area, dan juga batas-batas wilayah yang mempunyai ciri-ciri khas tertentu.

Aspek tersebut membahas mengenai berbagai hal yang berkaitan dengan unsur vegetasi seperti misalnya flora atau tumbuh-tumbuhan, fauna atau dunia binatang, dan juga kajian penduduk.

Aspek yang satu ini membahas mengenai berbagai hal yang berkaitan dengan unsur kondisi tanah, tata air, atau hidrologi baik itu perairan, darat, ataupun laut serta kondisi iklim dari sebuah wilayah.

Melatih otak agar terbiasa untuk mulai berpikir secara matematis, kreatif, terstruktur, dan logis.

Pengertian Berpikir Komputasional

Dikarenakan kita hidup berdampingan dengan teknologi, maka kita perlu berpikir seperti sebuah mesin yang dapat bergerak dengan dinamis. Oleh sebab itu, berpikir komputasional bisa adalah sebuah konsep atau cara untuk mengamati masalah dan mencari solusi dari permasalahan tersebut dengan menerapkan teknologi ilmu komputer. Dengan berpikir komputasional, seseorang akan mampu untuk mengamati masalah, memecahkan masalah hingga bisa melakukan mengembangkan solusi dari pemecahan masalah.

Pada dasarnya, berpikir komputasional memang mengadaptasi sebuah pemikiran atau cara kerja yang berasal dari komputer. Akan tetapi, beberapa orang masih beranggapan bahwa berpikir komputasional itu harus memakai aplikasi komputer. Pada kenyataannya yang dimaksud dalam berpikir komputasional tidak harus menggunakan komputer.

Istilah Computational Thinking atau disingkat menjadi CT atau berpikir komputasional untuk pertama kalinya diperkenalkan secara umum pada tahun 1980 dan 1996 oleh Seymor Papert. Seiring dengan berjalannya waktu, di tahun 2014, pemerintah Inggris mulai membawa materi pemrograman ke dalam kurikulum sekolah dasar hingga sekolah tingkat menengah. Dimasukkannya materi pemrograman ke dalam kurikulum pendidikan agar para siswa sudah mengenal teknologi sejak dini. Selain itu, pada siswa juga diharapkan mampu berpikir komputasional sejak dini.

Program yang dilakukan oleh pemerintah Inggris itu ternyata didukung oleh tokoh-tokoh yang memiliki pengaruh dalam bidang teknologi, seperti Bill Gates, Mark Zuckerberg, dan lain-lain. Fasilitas yang dapat menunjang proses kegiatan belajar tersebut dibantu oleh perusahaan Google melalui pelatihan secara online supaya guru atau tenaga pendidik dapat memahami dan menguasai Computational Thinking (CT).

Pada dasarnya, untuk berpikir komputasional memang tidak mudah atau bisa dibilang membutuhkan usaha yang lebih. Meskipun, susah untuk dilakukan, tetapi kita harus percaya dan yakin bahwa kita bisa mengubah pola berpikir kita menjadi pola berpikir komputasional. Oleh karena itu, kita harus membiasakan diri untuk berpikir komputasional dalam situasi apapun. Jika, sudah terbiasa untuk berpikir komputasional, maka kita akan merasakan dampak positifnya, yaitu dapat berpikir dengan cepat, mudah, dan tepat.

Supaya terbiasa untuk berpikir komputasional, sebaiknya seorang sudah diajarkan sejak dini untuk berpikir komputasional. Alangkah baiknya,  setiap sekolah yang ada di Indonesia sudah mulai memasukkan kurikulum pemrograman ke dalam kurikulum pendidikan sekolah dasar dan sekolah menengah, sehingga pola berpikir komputasional sudah bisa ditanamkan sejak dini.

Geografi Permukiman

Geografi permukiman adalah salah satu cabang dari ilmu geografi manusia yang membahas mengenai perkembangan permukiman di suatu wilayah dan pola perkembangannya di permukaan bumi ini.

Demikian penjelasan mengenai berbagai macam aspek sosial dan aspek fisik dalam ilmu geografi. Buat Grameds yang mau mempelajari semua hal tentang macam aspek sosial dan ilmu geografi lainnya, kamu bisa mengunjungi Gramedia.com untuk mendapatkan buku-buku terkait. Sebagai #SahabatTanpaBatas, Gramedia selalu memberikan produk terbaik, agar kamu memiliki informasi terbaik dan terbaru untuk kamu.

Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca.

Baca juga terkait Macam Aspek Sosial:

Globalisasi adalah suatu proses perubahan sosial yang melintasi batas-batas negara dan wilayah, sehingga menciptakan keterkaitan dan ketergantungan antara berbagai aspek kehidupan manusia1. Globalisasi merupakan fenomena yang terjadi di dunia modern, yang dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, informasi, komunikasi, transportasi, dan perdagangan2. Globalisasi membawa dampak positif dan negatif bagi masyarakat, baik dalam skala lokal, nasional, maupun internasional3.

Dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa aspek globalisasi yang penting untuk diketahui, yaitu:

Aspek ekonomi adalah salah satu aspek yang paling terlihat dalam globalisasi. Aspek ini berkaitan dengan pertukaran barang dan jasa, investasi, keuangan, migrasi, dan perdagangan antar negara4. Aspek ekonomi globalisasi membuat pasar dunia menjadi lebih terbuka dan kompetitif, sehingga memungkinkan adanya aliran modal, tenaga kerja, produk, dan jasa lintas batas5.

Contoh dari aspek ekonomi globalisasi adalah:

Aspek politik adalah aspek yang berkaitan dengan sistem pemerintahan, demokrasi, hak asasi manusia (HAM), keamanan, dan kerjasama antar negara4. Aspek politik globalisasi membuat negara-negara menjadi lebih saling tergantung dan berinteraksi satu sama lain dalam menyelesaikan berbagai isu global. Aspek politik globalisasi juga mendorong terbentuknya organisasi internasional atau regional yang bertujuan untuk menjaga perdamaian dan stabilitas dunia.

Contoh dari aspek politik globalisasi adalah:

Aspek sosial budaya adalah aspek yang berkaitan dengan nilai-nilai, norma-norma, kepercayaan, agama, bahasa, seni, dan budaya dari berbagai masyarakat di dunia4. Aspek sosial budaya globalisasi membuat masyarakat menjadi lebih terbuka dan toleran terhadap perbedaan-perbedaan yang ada di antara mereka. Aspek sosial budaya globalisasi juga membuat masyarakat menjadi lebih mudah mengakses dan menyebarluaskan informasi dan pengetahuan dari berbagai sumber.

Contoh dari aspek sosial budaya globalisasi adalah:

(1) Globalisasi: Aspek dan Ciri-Cirinya | kumparan.com. https://kumparan.com/berita-update/globalisasi-aspek-dan-ciri-cirinya-1v1njmEtA5Q.

(2) 6 Aspek Globalisasi dalam Kehidupan dan Contohnya Lengkap. https://dosensosiologi.com/aspek-globalisasi-dalam-kehidupan-dan-contohnya-lengkap/.

(3) Globalisasi: Pengertian, Aspek, Dampak Positif Negatif, Pengaruh, Contoh. https://www.studiobelajar.com/globalisasi/.

(4) aspek- aspek globalisasi | woelandluns. https://woelandluns.wordpress.com/2011/01/18/aspek-aspek-globalisasi/.

(5) Globalisasi – Pengertian, Aspek, Dampak, dan Penjelasan Lengkap – Saintif. https://saintif.com/pengertian-globalisasi/.

WULANSARI, Fitri (2023) Aspek Aspek Penting dalam Keberhasilan Inovasi Pelayanan Publik Layak Menikah Ijabah di Kabupaten Kebumen. Skripsi thesis, Universitas Jenderal Soedirman.

Pelayanan publik memiliki tujuan untuk memberikan bantuan atas kendala yang dialami kepada masyarakat yang dilaksanakan oleh seseorang atau kelompok maupun birokrasi. Inovasi pelayanan publik dapat menjadi semacam transformasi pelayanan guna mendapatkan solusi dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat yang diharapkan lebih sesuai dengan keinginan dan harapan dari masyarakat itu sendiri. Inovasi Layak Menikah Ijabah merupakan inovasi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Kebumen yang bekerjasama dengan Kantor Kementrian Agama Kabupaten Kebumen yang diciptakan untuk memudahkan masyarakat dalam melakukan pengurusan data kependudukan setelah terjadi pernikahan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan aspek-aspek penting dalam keberhasilan inovasi pelayanan publik Layak Menikah Ijabah (Layanan Administrasi Kependudukan Melalui Pernikahan Identitas Jadi Berubah). Penelitian ini berfokus untuk melihat aspek keberhasilan inovasi, yaitu Tata Kelola Inovasi, Budaya Inovasi, Kemampuan dan Alat serta Hambatan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik pemilihan informan menggunakan teknik purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi yang kemudian dianalisis menggunakan metode analisis interaktif. Uji Validitas data dengan menggunakan teknik triangulasi sumber. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa keberhasilan inovasi Layak Menikah ijabah yang di analisis menggunakan aspek keberhasilan inovasi menurut Bugge & Blocha (2018) sudah sesuai dengan aspek-aspek yang digunakan dalam penelitian. Adapun hasil dari keempat aspek-aspek yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: Pertama, aspek tata kelola dan inovasi menunjukan bahwa sistem regulasi inovasi ini di dukung dengan adanya SK Nomor 470/00722/II/2021. Dimana aspek tata kelola dibagi menjadi empat sub aspek yaitu adanya SOP, sosialisasi dilakukan menggunakan media elektronik serta cetak, koordinasi yang di lakukan menggunakan Whatsapp. Kedua, aspek budaya inovasi memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam pengurusan administrasi kependudukan. Ketiga, kemampuan dan alat dalam inovasi layak menikah ijabah sudah baik, sistem yang digunakan yaitu sistem layak menikah ijabah dan sistem informasi administrasi kependudukan (SIAK) serta upaya meningkatkan kapasitas sumber daya manusia tetap di lakukan untuk memperkuat semangat kerja, kreativitas dan produktivitas pegawai. Keempat, hambatan yang terjadi berupa hambatan internal dan eksternal.

%PDF-1.7 %âãÏÓ 87 0 obj <> endobj 106 0 obj <>/Filter/FlateDecode/ID[<82E1EC905452679C3D770AB35FC242A8>]/Index[87 33]/Info 86 0 R/Length 92/Prev 114459/Root 88 0 R/Size 120/Type/XRef/W[1 2 1]>>stream hŞbbd``b`ş$ü�ã^ Á"$˜l@E ‚ D\/@Ärá"ø@Ä Á5H8l¶ VP=È(u�Qk˜��Œg`$ƒøÏ8ã+@€ Óê7 endstream endobj startxref 0 %%EOF 119 0 obj <>stream hŞb```a``r‘"Ë@(Æ Äš²JŒt>00d´·€Ô(M ;¶C©g�˜vœ%pÒ�ë,A]w=s²::X€D3u40p ±HÍ, �c`\• ¶’�A,²—�Ÿ��·„û‡v€Ç‚¶FÑÆW¬Bœ.ü;æ–ß;÷õÅC†,ÛÌ<’ .U``\H3Ñ^ ­ÌÀ¸/ÂgX` ¶V5· endstream endobj 88 0 obj <> endobj 89 0 obj <> endobj 90 0 obj <>stream hŞÔVmOÛ0ş+ş�ªØç×H¨-tc¶Ñ�*>„6*ÑJÃÚ ±¿;'iã¦tÛT¥±Ï绋ı

Step 1: Calculate the interest earned in the first year by multiplying $900 by 6%:$900 * 6% = $54.

Computational Thinking

Saat ini, kita sebagai manusia diberikan anugrah dapat berpikir untuk mencari jawaban dari suatu permasalahan. Seiring berjalannya waktu cara berpikir manusiapun ikut mengalami perubahan. Perkembangan Teknologi Informasi memberikan dampak terhadap cara berpikir kita yang saat ini cenderung menjadi lebih cepat dan mudah. Saat ini terdapat istilah Computational Thinking atau berpikir komputasional yang mungkin masih banyak diantara kita masih asing dengan istilah tersebut. Pada kesempatan ini akan kita belajar mengenai apa itu berpikir komputasional dan bagaimana tahapan serta pengaplikasiannya dalam membantu kita menyelesaikan persoalan dalam kehidupan sehari-hari.

Pertama, kita belajar tentang apa itu Berpikir komputasional.

Berpikir komputasional merupakan metode pemecahan masalah dengan menerapkan teknologi ilmu komputer atau informatika. Berpikir komputasional juga dapat diartikan sebagai konsep tentang cara menemukan masalah yang ada di sekitar, dengan mengamati lalu mengembangkan solusi pemecahan masalah. Mungkin tidak sedikit orang mengira jika berpikir komputasional haruslah menggunakan aplikasi yang terdapat pada komputer. Namun pada kenyataannya berpikir komputasional juga dapat diterapkan untuk memecahkan masalah di semua disiplin ilmu seperti ilmu pengetahuan alam, humaniora, dan matematika. Istilah Computational Thinking (CT) atau berpikir komputasional pertama kali dikenalkan oleh Seymor Papert di tahun 1980 dan 1996. Kemudian di tahun 2014, pemerintah Inggris memasukkan materi pemrograman ke dalam kurikulum sekolah dasar dan menengah dengan tujuan memperkenalkan berpikir komputasional kepada siswa sejak dini. Bahkan program tersebut juga mendapat dukungan dari Mark Zuckerberg (Facebook), Bill Gates (Microsoft), dan lainnya. Google juga terlibat dalam memberikan fasilitas kepada guru agar dapat menguasai CT yang menjadi salah satu keahlian yang harus dikuasi di abad 21 ini melalui kursus online. Berpikir komputasional sangat dibutuhkan di zaman saat ini. Hal ini berhubungan dengan penyelesaikan masalah yang cenderung lebih sederhana, mudah dan tidak membutuhkan waktu yang banyak. Bahkan model penyelesaikan masalah dapat digunakan untuk model permasalahan lainnya.

Kedua, kita belajar apa manfaat Berpikir Komputasional.

Ada beragam manfaat yang diperoleh dari berpikir komputasional, antara lain:

Ketiga, kita belajar Karakteristik Berpikir Komputasional.

Berpikir komputasional ternyata memiliki beberapa karakteristik, yakni:

Keempat, kita belajar Tahapan Berpikir Komputasional

Cara berpikir komputasional menggunakan berbagai teknik dasar dan tahapan sebagai berikut:

Merupakan metode yang digunakan untuk memecahkan masalah besar dan kompleks menjadi masalah yang lebih kecil, sehingga masalah tersebut menjadi lebih mudah diselesaikan. Tidak hanya itu saja, dekomposisi memberikan kemudahan untuk melakukan sebuah inovasi.

Pengenalan pola tentu menggunakan komputer yang dapat digunakan dalam menemukan keteraturan dalam data serta mendapatkan informasi penting untuk memahami keteraturan yang telah ditemukan.

Tujuan dari pengenalan pola untuk memberikan komputer suatu kemampuan dalam mendeteksi keberadaan objek di lingkungan serta menentukan identitas objek. Di kehidupan sehari-hari pengenalan pola dapat berupa mengenal suara, mengingat wajah manusia hingga memprediksi cuaca.

Abstraksi menjadi proses dari suatu metode berpikir komputasional yang terfokus pada hal-hal relevan dengan masalah yang dihadapi dan mengabaikan hal yang tidak diperlukan dalam menyelesaikan masalah.

Cara berpikir alogaritma merupakan berpikir dengan menggunakan rencana serta langkah instruksi secara sistematis untuk menyelesaikan masalah. Alogaritma sendiri digunakan dalam berbagai proses perhitungan, otomatisasi, hingga pemrosesan data.

Meskipun demikian alogaritma tidak hanya digunakan dalam menulis program komputer saja, namun juga dimanfaatkan dalam memecahkan masalah di kehidupan sehari-hari.

Demikian langkah menyelesaikan persoalan dengan berpikir komputasional. Dimana perihal diatas dapat diterapkan dalam kehidupan kita sehari-hari, sekaligus membiasakan kita supaya dapat selalu berpikir dan menyelesaikan persoalan dengan cara smart.

Untuk dapat berlatih berpikir komputasional kita dapat mengikuti aktivitas yang mengedukasi kemampuan problem solving secara langsung dengan mengunjungi Bebras Challenge Indonesia.

Semoga bermanfaat dan salam sehat serta tetap jaga kesehatan anda dengan mematuhi protokol kesehatan.

F. Denie Wahana, S.Kom.

Guru Informatika SMP Negeri 1 Salatiga

Humas SMP Negeri 1 Salatiga

adjar.id - Aspek geografi terbagi menjadi dua bentuk, yaitu aspek fisik dan aspek sosial.

Pada artikel kali ini kita akan membahas tentang aspek fisik geografi, Adjarian.

Melansir dari laman Kemdikbud, aspek fisik geografi adalah aspek yang mengkaji tentang segala fenomena geosfer yang memengaruhi hidup manusia.

Aspek fisik ini bisa juga dipahami sebagai kajian geografi yang termasuk unsur fisik geosfer, seperti air dan tanah.

Pengaruh dari aspek fisik geografi dikaji dalam bentuk geografi fisik yang sangat penting perannya dalam ilmu geografi.

Jadi, aspek fisik geografi adalah aspek geografi yang berkaitan dengan kondisi lingkungan alam yang ada di luar manusia.

Aspek fisik dalam ilmu geografi memfokuskan pada kajian tentang fenomena-fenomena geosfer yang memberikan pengaruh terhadap kehidupan manusia.

Umumnya, aspek fisik geografi ini akan berkaitan dengan berbagai fenomena yang dipengaruhi secara langsung oleh alam.

Lalu, apa saja yang termasuk aspek fisik geografi?

Simak pembahasannya berikut, yuk!

"Aspek fisik geografi adalah kajian dalam ilmu geografi tentang fenomena geosfer yang bisa diamati dan memengaruhi kehidupan manusia."

Baca Juga: 2 Aspek Ilmu Geografi, Materi IPS Kelas 10 Kurikulum Merdeka

Beberapa kajian geografi yang masuk ke dalam aspek fisik geografi, yaitu:

Aspek topografi adalah aspek fisik geografi yang membahas tentang berbagai hal yang berkaitan dengan letak suatu wilayah.

Hal yang berkaitan dalam aspek ini meliputi:

- Batas-batas wilayah dengan ciri khas tertentu.

- Posisi dalam lintang dan bujur.

Aspek biotik adalah aspek fisik geografi yang membahas tentang hal-hal yang berkaitan dengan unsur vegetasi dalam lingkup geosfer.

Unsur vegetasi dalam aspek biotik ini meliputi:

- Flora atau tumbuh-tumbuhan.

Baca Juga: 3 Bentuk Paradigma Geografi Tradisional

- Fauna atau dunia hewan.

Aspek non biotik adalah aspek fisik geografi yang membahas mengenai hal yang sifatnya tidak hidup.

Hal-hal yang berkaitan dengan aspek non biotik ini berkaitan dengan:

- Hidrologi atau perairan.

"Aspek fisik geografi terbagi menjadi tiga kajian, yaitu aspek topografi, aspek biotik, dan aspek non biotik."

Nah, itulah tiga aspek fisik geografi sebagai bagian dari kajian geografi.

Baca Juga: Mengenal Tokoh-Tokoh Geografi Klasik

Sumber: Buku Geografi untuk Kelas X SMA/MA karya Eni Anjayani dan Tri Haryanto.

Macam Aspek Sosial – Geografi merupakan salah satu ilmu yang mempelajari tentang persamaan dan juga perbedaan fenomena geosfer dengan sudut pandang kewilayahan serta lingkungan dalam konteks keruangan. Pengertian tersebut dirumuskan dalam Seminar dan Lokakarya Ikatan Ahli Geografi Indonesia pada tahun 1988 di Semarang.

Di luar dari hal tersebut, banyak sekali ragam definisi ilmu geografi yang dijelaskan oleh para ahli di bidang tersebut. Misalnya saja, ahli geografi asal Indonesia yang bernama R Bintaro merumuskan bahwa pengertian geografi adalah ilmu pengetahuan yang mencitra, menerapkan sifat bumi, menganalisis gejala alam dan juga penduduk, serta mempelajari terkait corak khas kehidupan, dan berusaha untuk mencari fungsi dari unsur bumi dalam ruang atau waktu.

Sedangkan pengarang buku yang berjudul Man’s Physical World (1971) yakni Joseph E. Van Riper mengartikan bahwa geografi sebagai disiplin ilmu yang memberikan pemahaman secara menyeluruh terkait sistem besar yang ada di permukaan bumi yang terdiri dari manusia, dan juga lingkungan alam. Sehingga hal ini mengkonsepsikan distribusi spasial dan juga relasi spasial, dalam sistem dan juga subsistem kehidupan manusia yang ada di bumi.

Sementara itu, Linda L Greenow, melalui bukunya yang berjudul World Geography (1995) mengungkapkan pengertian geografi sebagai ilmu yang berhubungan dengan keberadaan makhluk hidup dan juga benda i bumi, serta bagaimana keduanya saling mempengaruhi.

Keragaman pendapat para ahli tentang definisi ilmu geografi ini tidak lepas dari perkembangan bidang studi ini yang melewati masa begitu panjang. Bahkan, geografi juga sudah dipelajari pada masa Yunani Kuno, dengan Eratosthenes sebagai sang pelopor.

Keluasan objek pembahasan yang ada di dalam ilmu geografi ini memunculkan berbagai persoalan. Menurut ulasan yang bertajuk “Geografi dalam Perspektif Filsafat Ilmu” di dalam jurnal Majalah Geografi Indonesia, luasnya objek kajian geografi dapat membuat bidang ilmu yang satu ini menjadi sangat kompleks. Sebagai akibatnya, muncul kekhawatiran terhadap kebingungan pembelajar geografi karena tidak bisa memahami betul hakikat dari ilmu ini.

Oleh karena itu, kajian terhadap fenomena geosfer atau fenomena alam yang dikaji dengan ilmu geografi, tidak dapat hanya menyentuh aspek fisiknya saja. Kajian geosfer ini harus komprehensif dengan cara mencakup aspek fisik atau alam dan juga aspek sosial atau manusia.

Perlu dipahami bahwa ilmu geografi adalah analisa sintetis terhadap fenomena geosfer. Maka dari itu, kajian geosfer juga perlu dilakukan dengan tiga pendekatan utama, yakni keruangan, kelingkungan, dan juga kompleks wilayah. Tiga pendekatan tersebut akan menjadi ciri khas geografi yang tidak ada di dalam ilmu lainnya.

Pendekatan keruangan ini berpusat ke analisis sintesis mengenai variasi perbedaan lokasi di permukaan bumi. Selain itu, pendekatan ini juga menelisik faktor-faktor dominan yang mempengaruhi perbedaan tersebut. Lalu, pendekatan kelingkungan berfokus pada interaksi antara manusia dan lingkungan alam. Untuk pendekatan kompleks wilayah adalah gabungan pendekatan keruangan dan juga kelingkungan. Dalam pendekatan kompleks wilayah, analisis tertuju pada kajian komprehensif terhadap suatu wilayah yang meliputi aspek sosial dan juga aspek fisik.

Penggunaan tiga pendekatan ini dalam kajian geografi bergantung pada fokus tema yang dikaji. Lalu, apa saja aspek fisik dan aspek sosial dalam ilmu geografi?

Bisa Digunakan Siapa Saja dan di Mana Saja

Karakteristik keenam dari berpikir komputasional adalah bisa digunakan siapa saja dan di mana saja. Dengan kata lian, berpikir komputasional bisa muncul oleh setiap orang tak terkecuali diri kamu dan berpikir komputasional bisa digunakan di mana saja, seperti sekolah, rumah, kantor, dan  lain-lain. Bahkan, lebih baik lagi jika menggunakan konsep berpikir komputasional pada setiap kegiatan yang kita lakukan.

Pola berpikir komputasional baru bisa terwujud dengan baik, jika bertemu dengan usaha nyata manusia yang kemudian berubah menjadi suatu hal filosofi dan eksplisit. Singkatnya, usaha atau tindakan dan pola berpikir komputasional harus terjalin dengan baik, sehingga suatu masalah dapat dipecahkan atau diselesaikan dengan baik juga.

Mendasar Bukan Menghapal

Karakteristik pertama dari berpikir komputasional adalah mendasar bukan menghapal. Dalam hal ini, yang dimaksud mendasar adalah kemampuan. Setiap manusia yang sudah memiliki kemampuan mendasar, berarti dia sudah bisa memahami suatu hal dengan baik, sehingga akan mudah untuk menemukan solusi dalam suatu permasalahan. Bahkan, orang tersebut bisa mengembangkan solusi dari suatu pemecahan masalah

Lain halnya, dengan seseorang yang memiliki kemampuan berdasarkan menghapal, kemungkinan besar akan sulit untuk menyelesaikan masalah karena tak menutup kemungkinan pemahaman terhadap suatu hal bisa saja lupa. Oleh sebab itu, seseorang yang sudah memiliki kemampuan mendasar dan sudah memahami suatu hal tanpa menghapal, maka bisa dikatakan orang tersebut sudah bisa berpikir komputasional.

Manfaat Berpikir Komputasional

Berpikir komputasional memiliki beberapa manfaat, di antaranya: